Entahlah apa namanya ini. Dia
datang. Dia kembali. Dia sahabatku. Sahabat kecilku. Senyumnya mengobati.
Mengobati luka di hati. Dia datang disaat yang sangat tepat. Bukan rasa yang
spesial. Tapi kehadirannya yang diiringi cerita-cerita menakjupkan membuatku
ingin mengikuti jejaknya. Menjadi seperti dia.
Namun, entahlah. Perasaan kagum
itu kemudian diikuti rasa yang berbeda. Aku tahu, aku tak mungkin memilikinya.
Aku bukan pilihannya. Aku bukan incarannya. Dan itu tak membuatku sakit hati.
Karena hanya dengan hadirnya dia saja aku merasa mempunyai mimpi yang sangat
tinggi.
Aku tak berharap lebih. Aku tak
meminta yang muluk-muluk. Kehadirannya membawa warna baru untuk hidup yang
singkat ini. Kisah luar biasa yang dibawanya. Sungguh, karunia-Nya yang luar
biasa.
Sahabat kecilku... Kamu
motivasiku. Kamu semangatku. Dan Ya Tuhan, jadikan dia seseorang yang mulia di
sisi-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar